ARTI
SEBUAH PERSAHABATAN
By:
listiani ria anggar wati .
Ketika dunia terang, alangkah semakin indahnya
jika ada sahabat di sisi. Kala langit mendung, begitu tenangnya jika ada
sahabat menemani . saat semua terasa sepi, begitu bahagianya jika ada sahabat di
samping. Saat hati sedang terpuruk, alangkah indahnya jika ada sahabat yang
mengibur dengan satu senyumannya. Saat hati bahagia, alangkah indahnya jika ada
sahabat yang berada di samping kita ikut merasakan indahnya kebahagiaan kita.
Ya.... sahabat ...sahabat dan.... sahabat, itulah yang tergambar di fikiran
seorang cewek yang bernama intan dewi pertiwi atau sering di sapa “ INTAN”.
Intan adalah sosok cewek yang duduk di kelas 3 SMP. Intan begitu merindukan
hadirnya sosok sahabat di sisinya. Dia selalu berharap agar ada seseorang yang
dapat menjadi sahabat sejatinya namun, kenyataannya yang dilihat tidak sejalan
dengan apa yang dia harapkan. Beragam orang di sekolahnya belum juga bisa di
jadikan sahabat.
2 tahun sudah intan mencari sosok sahabat . Namun, yang dia dapat hanya
kekecewaan dalam menjalin sebuah persahabatan. Memang tidak ada yang abadi di
dunia ini tapi, paling tidak dia berharap dalam 2 tahun yang dia habiskan di
sekolah itu, dia mendapatkan seorang sahabat. Ya.... memang intan memiliki seorang
yang telah dia anggap sebagai sahabat. Namun, intang tak pernah tau apakah
mereka juga menganggap intan sahabatnya atau tidak. Mereka adalah ria, maya,
lia dan fina. Lia lebih dekat dengan fina di bandingkan ria , maya dan intan. Mereka berempat telah
intan anggap sebagai sahabat namun, nyatanya mereka tidak pernah menghiraukan
intan, bahkan mereka meninggalkan intan dikala dia membutuhkan hadirnya sosok
sahabat di sisi.
Suatu hari, saat jm istirahat intan dan
kedua orang yang telah dia anggap sebagai sahabat yaitu maya dan ria pergi ke perpustakaan. Sesampainya di
sana belum juga duduk di kursi untuk membaca buku, ria memanggil maya dan
mengajaknya ke kantin. “ may, kekantin yuk ????? ujar ria. “ yuk....yuk...yuk
!!!!” balas maya. Mereka berdua langsung pergi dan tanpa mengajak intan.
Padahal hari- hari di sekolah sering mereka habiskan bersama intan. “ huh...
apalagi yang bisa ku lakukan????” ujar intan dalam hati. Intan langsung keluar
dari perpustakaan dengan menahan tangis yang begitu dahsyat. Air matanya tak
tertahan lagi, dia langsung berlari menuju ruang UKS. Tak di sangka ternyata di
ruang UKS ada lia yang sedang terbaring
karena sakit. “ li ikut berbaring ya ???”ujar intan kepada lia. Lia membiarkan
intan berbaring bersamanya. Intan langsung menutup wajahnya dengan bantal yang
ada di sampingnya. Tangis yang selama ini intan pendam
akhirnya pecah juga. “ aku begitu lelah
menghadapi kesendirianku , aku selalu merasa tak punya sahabat, mengapa ya
allah mereka tak juga sadar aku butuh mereka , apa salahku ??? mengapa mereka
yang aku anggap sahabat selalu meninggalkanku dalam kesendirian???” ujar intan
dalam hati. Saat intan menangis tersedu-sedu tiba- tiba lia bertanya kepada
intan “ tan kamu kenapa , kok nangis tiba- tiba gitu !!!!!” tanya lia kepada
intan. Intan membuka bantal yang menutupi wajahnya lalu menjawab pertanyaan lia, “ ngk
kenapa-kenapa kok li !!!!” ujar intan sambil tersenyum. Ya.... senyuman yang
sungguh lirih bila dia maknai . “ tan tau ngak tadi aku ketemu lho sama dia
!!!” ujar lia kepada intan. Intan mengerti lia pasti ingin bercerita tetntang
cowok yang dia sukai. Intan hanya diam dan tersenyum mendengar cerita lia.
Tak beberapa lama setelah intan bercerita
tentang cowok yang dia sukai, tiba-tiba lia bertanya sesuatu kepada intan, “
tan kenapa ya fina sekarang kok malah
jauh dariku. Aku selalu merasa sendiri,
aku merasa tak ada teman yang menemani hari-hariku. Entah kenapa lia yang dulu dekat dengan fina kini mulai
menjauh. Dengan tersenyum intan menjawab pertanyaan lia, “ yah.. tan jangan
merasa sendiri gitu dong !!!!!”. intan
mencoba memberi pengertian kepada lia, “ kalau kita merasa sendiri juga,
berarti jelas kita ngak ingat kepada allah SWT”. Kata- kata itu begitu saja
mengalir dari mulut intan. Tak lama kemudian intan tersadar kata- kata itu juga
tepat untuknya. “ ya allah, maafkan aku selama ini melupakanmu, padahal engkau
selalu bersamaku” ujar intan perlahan. Lia tiba- tiba memeluk intan sambil
berkata “ sorry banget ya tan seharusnya aku sadar selama ini tu kamu yang selalu
ada untukku , dengerin curhatanku, ngak pernah bete sama aku dan kamu
mengingatkan aku kepada allah SWT, kamu sahabat aku, kenapa aku baru sadar
sekarang saat kita tak kelas 3 dan sebentar lagi kita akan berpisah”. Intan tak
kuasa menahan tangis. Air mata intanpun mengalir begitu saja. Akhirnya mereka
berdua sadar, mereka tak pernah sendiri
dalam menjalani kehidupan ini karna masih ada allah yng senantiasa bersama kia.
Kini intanpun mengerti bahwa dia sekarang tk perlu mengatakan ingin menjadi sahabat kepada
seseorang karna seorang sahabt akan
datang dengan sendirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar