Senin, 18 Februari 2013

ARTI SEBUAH PERSAHABATAN
By: listiani ria anggar wati .
Ketika dunia terang, alangkah semakin indahnya jika ada sahabat di sisi. Kala langit mendung, begitu tenangnya jika ada sahabat menemani . saat semua terasa sepi, begitu bahagianya jika ada sahabat di samping. Saat hati sedang terpuruk, alangkah indahnya jika ada sahabat yang mengibur dengan satu senyumannya. Saat hati bahagia, alangkah indahnya jika ada sahabat yang berada di samping kita ikut merasakan indahnya kebahagiaan kita. Ya.... sahabat ...sahabat dan.... sahabat, itulah yang tergambar di fikiran seorang cewek yang bernama intan dewi pertiwi atau sering di sapa “ INTAN”. Intan adalah sosok cewek yang duduk di kelas 3 SMP. Intan begitu merindukan hadirnya sosok sahabat di sisinya. Dia selalu berharap agar ada seseorang yang dapat menjadi sahabat sejatinya namun, kenyataannya yang dilihat tidak sejalan dengan apa yang dia harapkan. Beragam orang di sekolahnya belum juga bisa di jadikan sahabat.
2 tahun sudah intan mencari sosok  sahabat . Namun, yang dia dapat hanya kekecewaan dalam menjalin sebuah persahabatan. Memang tidak ada yang abadi di dunia ini tapi, paling tidak dia berharap dalam 2 tahun yang dia habiskan di sekolah itu, dia mendapatkan seorang sahabat. Ya.... memang intan memiliki seorang yang telah dia anggap sebagai sahabat. Namun, intang tak pernah tau apakah mereka juga menganggap intan sahabatnya atau tidak. Mereka adalah ria, maya, lia dan fina. Lia lebih dekat dengan fina di bandingkan   ria , maya dan intan. Mereka berempat telah intan anggap sebagai sahabat namun, nyatanya mereka tidak pernah menghiraukan intan, bahkan mereka meninggalkan intan dikala dia membutuhkan hadirnya sosok sahabat di sisi.
Suatu hari, saat jm istirahat intan dan kedua orang yang telah dia anggap sebagai sahabat yaitu maya  dan ria pergi ke perpustakaan. Sesampainya di sana belum juga duduk di kursi untuk membaca buku, ria memanggil maya dan mengajaknya ke kantin. “ may, kekantin yuk ????? ujar ria. “ yuk....yuk...yuk !!!!” balas maya. Mereka berdua langsung pergi dan tanpa mengajak intan. Padahal hari- hari di sekolah sering mereka habiskan bersama intan. “ huh... apalagi yang bisa ku lakukan????” ujar intan dalam hati. Intan langsung keluar dari perpustakaan dengan menahan tangis yang begitu dahsyat. Air matanya tak tertahan lagi, dia langsung berlari menuju ruang UKS. Tak di sangka ternyata di ruang UKS  ada lia yang sedang terbaring karena sakit. “ li ikut berbaring ya ???”ujar intan kepada lia. Lia membiarkan intan berbaring bersamanya. Intan langsung menutup wajahnya dengan bantal yang ada di sampingnya. Tangis yang selama ini intan pendam akhirnya pecah juga. “ aku begitu lelah menghadapi kesendirianku , aku selalu merasa tak punya sahabat, mengapa ya allah mereka tak juga sadar aku butuh mereka , apa salahku ??? mengapa mereka yang aku anggap sahabat selalu meninggalkanku dalam kesendirian???” ujar intan dalam hati. Saat intan menangis tersedu-sedu tiba- tiba lia bertanya kepada intan “ tan kamu kenapa , kok nangis tiba- tiba gitu !!!!!” tanya lia kepada intan. Intan membuka bantal yang menutupi wajahnya  lalu menjawab pertanyaan lia, “ ngk kenapa-kenapa kok li !!!!” ujar intan sambil tersenyum. Ya.... senyuman yang sungguh lirih bila dia maknai . “ tan tau ngak tadi aku ketemu lho sama dia !!!” ujar lia kepada intan. Intan mengerti lia pasti ingin bercerita tetntang cowok yang dia sukai. Intan hanya diam dan tersenyum mendengar cerita lia.
Tak beberapa lama setelah intan bercerita tentang cowok yang dia sukai, tiba-tiba lia bertanya sesuatu kepada intan, “ tan kenapa ya fina sekarang kok  malah jauh dariku. Aku selalu merasa  sendiri, aku merasa tak ada teman yang menemani hari-hariku. Entah kenapa  lia yang dulu dekat dengan fina kini mulai menjauh. Dengan tersenyum intan menjawab pertanyaan lia, “ yah.. tan jangan merasa sendiri gitu dong !!!!!”.  intan mencoba memberi pengertian kepada lia, “ kalau kita merasa sendiri juga, berarti jelas kita ngak ingat kepada allah SWT”. Kata- kata itu begitu saja mengalir dari mulut intan. Tak lama kemudian intan tersadar kata- kata itu juga tepat untuknya. “ ya allah, maafkan aku selama ini melupakanmu, padahal engkau selalu bersamaku” ujar intan perlahan. Lia tiba- tiba memeluk intan sambil berkata “ sorry banget ya tan seharusnya aku sadar selama ini tu kamu yang selalu ada untukku , dengerin curhatanku, ngak pernah bete sama aku dan kamu mengingatkan aku kepada allah SWT, kamu sahabat aku, kenapa aku baru sadar sekarang saat kita tak kelas 3 dan sebentar lagi kita akan berpisah”. Intan tak kuasa menahan tangis. Air mata intanpun mengalir begitu saja. Akhirnya mereka berdua sadar, mereka   tak pernah sendiri dalam menjalani kehidupan ini karna masih ada allah yng senantiasa bersama kia. Kini intanpun mengerti bahwa dia sekarang tk perlu  mengatakan ingin menjadi sahabat kepada seseorang  karna seorang sahabt akan datang dengan sendirinya.

Tidak ada komentar: