Selasa, 19 November 2013

Surat Resmi_contoh



Menulis Surat Resmi. Berdasarkan isinya, surat dibedakan atas surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga. Surat pribadi berisi masalah pribadi penulis, baik yang ditujukan kepada perorangan maupun kepada instansi tertentu. Surat dinas atau sering pula disebut surat resmi berisi masalah kedinasan, baik yang dibuat oleh perusahaan, organisasi pemerintah, maupun perorangan.  Surat resmi adalah surat yang dibuat oleh badan atau lembaga yang bersifat resmi. Sedangkan surat niaga berisi masalah bisnis atau perniagaan.  Ciri-ciri surat resmi antara lain sebagai berikut :
           Menggunakan kepala surat jika yang mengeluarkannya adalah lembaga atau organisasi
           Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
           Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim atau resmi, seperti: Assalamualikum, dengan hormat, hormat kami
           Menggunakan bahasa dengan ragam resmi atau baku
           Menggunakan cap/stempel jika berasal dari sebuah organisasi atau lembaga resmi
           Penulisan surat mengikuti format surat tertentu (tidak bebas)
Jenis-jenis surat resmi antara lain : Surat Dinas, Surat Keputusan, Surat Perintah, Surat Tugas, Surat Pengantar, Surat Kuasa, dan Surat Pengumuman. Untuk bentuk-bentuk surat silahkanklik di sini.

Bagian-bagian surat resmi
1. Kepala surat (Kop Surat)
2. Tanggal surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal atau perihal surat
6. Alamat
7. Salam pembuka
8. Isi
9. Salam Penutup
10. Pengirim surat (Status/jabatan, tanda tangan, nama jelas)
11. Tembusan

1. Kepala Surat
Kepala surat yang lengkap terdiri atas (1) nama instansi, (2) alamat lengkap, (3) nomor telepon, (4) nomor kontak pos, (5) alamat kawat, dan (6) lambang dan logo. Nama instansi ditulis dengan huruf kapital. Alamat instansi, termaksud di dalamnya telepon, kontak pos, dan alamat kawat (jika ada) ditulis dengan huruf awal kata kapital.
Contoh:

2. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis lengkap, yaitu nama kota, tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka. Setelah angka tahun tidak diikuti tanda baca apapun, seperti tanda titik, tanda koma, titik dan garis hubung.
Contoh : Semarang, 5 Januari 2012

3 Penulisan Nomor Surat, Lampiran Surat, dan Perihal
Kata Nomor, Lampiran, dan Perihal diawali huruf kapital dan diikuti tanda titik dua. Penulisan kata Nomor, Lampiran, dan Perihal dapat disingkat menjadi No., Lamp., dan Hal.,

           Nomor surat dan kode dibatasi garis miring, tanpa spasi, dan tidak diakhiri tanda baca apa pun.
           Penulisan nomor dan kode surat tidak harus dibatasi garis miring, tetapi dapat pula dibatasi tanda titik atau tanda hubung. Demikian pula, isi kode surat tidak harus dengan huruf, tetapi dapat pula dengan angka.
           Kata Lampiran ditulis jika ada yang dilampirkan. Jika tidak ada, kata Lampiran tidak ditulis. Jumlah barang ditulis dengan huruf jika satu atau dua kata dan dengan angka jika lebih dari dua kata. Awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan tanda baca lain.
           Kata Perihal diikuti tanda titik dua dan pokok surat diawali dengan huruf kapital tanpa diakhiri tanda baca lain. Pokok surat harus menggambarkan isi surat.
4. Alamat Surat
Dalam penulisan alamat surat terdapat dua macam bentuk. Bentuk yang pertama adalah alamat yang ditulis di sebelah kanan atas di bawah tanggal surat dan bentuk yang kedua adalah alamat yang ditulis di sebelah kiri atas dibawah bagian Hal atau sebelum kata pembuka. Penulisan alamat surat di sebelah kiri atas itu lebih menguntungkan daripada di sebelah kanan atas karena kemungkinan pemenggalan tidak ada hingga alamat yang panjang pun dapat dituliskan. Alamat dalam surat tidak menggunakan kata "Kepada". Berikut ini contoh penulisan alamat surat.

Yth. Kolonel Sangad Mujianto
Jalan Rajawali 56
Bandungan
Semarang

5. Salam
Dalam penulisan surat terdapat dua buah salam, yaitu (1) salam pembuka dan (2) salam penutup. Penulisan kedua bentuk salam itu merupakan awal dalam berkomunikasi antara penulis surat dan penerima surat.
           Salam pembuka lazim ditulis di sebelah kiri di bawah alamat surat, di atas kalimat pembuka isi surat. Salam penutup lazim ditulis di sebelah kanan bawah.
           Salam pembuka yang lazim digunakan adalah ungkapan dengan hormat
Ungkapan lain yang digunakan sebagai salam pembuka adalah:
Dengan hormat,
Salam sejahtera,
Saudara.....,
Saudara.....yang terhormat,
Ibu ........ yang terhormat,
Bapak .....yang terhormat,

Salam Pembuka Khusus
Assalamu Alaikum wr.wb,
Salam Pramuka,
Salam perjuangan,
Merdeka,
Salam penutup yang lazim digunakan adalah ungkapan hormat kami, hormat saya, salam takzim, dan wasalam.


6 Isi Surat
Secara garis besar isi surat terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian pertama merupakan paragraf pembuka, bagian kedua merupakan paragraf isi, dan bagian ketiga merupakan paragraf penutup.
           Paragraf pembuka berisi pemberitahuan, pertanyaan, atau permintaan.
           Paragraf isi berisi maksud  penulisan surat.
           Paragraf penutup merupakan simpulan dan kunci isi surat. Di samping itu, paragraf penutup dapat mengandung harapan penulis surat atau berisi ucapan terima kasih kepada penerima surat.
7. Nama Pengirim
Nama pengirim surat ditulis di bawah salam penutup. Tanda tangan diperlukan sebagai keabsahan surat dinas.
Contoh :
Kepala Sekolah
Drs. Doni Suwondo
NIP 197101251988041005

8. Tembusan Surat
Kata tembusan yang ditulis dengan huruf awal kapital (Tembusan) diletakkan disebelah kiri pada bagian kaki surat, lurus dengan nomor dan hal, serta sejajar dengan nama penanggung jawab surat. Tulisan tembusan disertai dengan titik dua (:) tanpa digarisbawahi.

Tembusan:
1. Direktur Pemilihan Badan
2. Kepala Bagian Pengiriman
3. Drs. Sarjono

1. Menulis Surat
Coba kerjakan latihan berikut ini dengan benar!
Pada acara perkemahan Pekan Madaris tanggal 26-28 Nopember 2013 kalian ditunjuk sebagai sekretaris. Kalian diminta untuk membuat surat permohoan izin meminjam tenda pada SD lain.
Cobalah kalian buat surat tersebut dengan melihat contoh yang sudahada.
Tugas dikumpulkan besok Kamis, 21 Nopember 2013 jam B. Indonesia

2. Pidato
Buatlah pidato yang bertemakan tentang "Memaknai Tahun Baru Hijriah 1435H" dengan sistematika sebagaimana yang diajarkan.
Ditulis di kertas folio atau diprintout di kertas F4.
Dikumpulkan besok Senin, 25 Nopember 2013

Rabu, 13 November 2013

PARAFRASE PUISI

PARAFRASE PUISI

Parafrase atau parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu tuturan bahasa ke dalam bentuk bahasa lain tanpa mengubah pengertian. Pengungkapan kembali tersebut bertujuan untuk menjelaskan makna yang tersembunyi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesiaparafrasa adalah penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata) yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.
Cara Membuat Parafrasa
Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam membuat parafrasa dari sebuah bacaan. Untuk membuat parafrasa lisan, langkah-langkahnya adalah membaca informasi secara cermat, mencatat kalimat inti, mengmbangkan kalimat inti menjadi pokok pikiran, menyampaikan pokok pikiran dalam bentuk uraian lisan dengan kalimat sendiri. Sunakanlah sinonim, ungkapan yang sepadan, mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, mengubah kalimat aktif menjadi kalimat tidak aktif, serta menggunakan kata ganti orang ketiga untuk narasi jika kesulitan menguraikan.
Cara Memparafrasekan Puisi Menjadi Prosa
Bagaiamana cara memparafrasekan puisi menjadi prosa? Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memfaraprasekan puisi menjadi prosa, ialah :
  • Membaca atau mendengarkan pembacaan puisi dengan seksama ;
  • Pahami isi kandungan puisi secara utuh ;
  • Jelaskan kata-kata kias atau ungkapan yang terdapat dalam puisi ;
  • Uraikan kembali isi puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat sendiri ;
  • Sampaikan secara lisan atau dibacakan.
Parafrasa merupakan cara pengungkapan kembali suatu tuturan dari suatu tingkatan/ macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertiannya.
Ciri Parafrasa:
1. bentuk tuturan berbeda
2. makna tuturan sama
3. subtansi tidak berubah
4. bahasa/cara penyampaian berbeda
Berdasarkan jeisnya, parafrasa dibagi menjadi dua; parafrasa lisan dan parafrasa tulisan.
Langkah membuat parafrasa:
1. membaca teks keseluruhan
2. menentukan pokok-pokok pikiran wacana
3. menetuka tuturan yang  hendak menjadi variasinya
4. menyusun pokok pikiran tanpa mengabah arti
5. menyempurnakan pokok pikiran
6. membentuk wacana sesuai keinginan
Contoh 1
Selamat Tinggal
aku berkaca
ini muka penuh luka
siapa punya?
kudengar seru menderu
dalam hatiku
apa hanya angin lalu?
lagu lain pula
mmenggelepar di tengah malam buta
ah...!!!
segala menebal, segala mengental
segala tak kukenal
(Chairil Anwar)
parafrasanya menjadi:
Ketika si ku berkaca, aku sangat terkejut melihat mukaku ini mulai dipenuhi luka. Sebenanya ini punya siapa?
Aku mendengar suara yang seru menderu, dalam hati kubertanya, apakah itu hanya suara angin lalu?
Aku pun  mendengar lagu yang lain menggema menggelepar di tengan malam buta.
Ah,...!!
Segalnaya telah tiba menebal, bahkan segalanya jadi mengental, sehingga segalanya tidak aku kenal.
Contoh 2
Aku
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Bila peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Lukadan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang perih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Chairil Anwar, DCD 1959:7)
Parafrasanya :
Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih atau istrinya.
Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku sebab tidak ada gunanya. Si aku ini adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya. Ia merdeka tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut.
Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri.
Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan. Si aku mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-karyanya akan hidup selama-lamanya. (Rachmat Djoko Pradopo)
Jenis parafrasa ada 2 yaitu:
1.      Parafrasa terikat adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan atau menyisipkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah dipahami seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrasa tersebut.
2.      Parafrasa bebas adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan.

Parafrasa Terikat 
MENYESAL
Kini PAGIKU  HILANG SUDAH MELAYANG entah kemana
Sekarang HARI MUDAKU SUDAH PERGI jauh tak kan pernah kembali
KINI hanya PETANG yang DATANG MEMBAYANGi alam pikiranku
Yang kini BATANG USIAKU SUDAH mulai TINGGI.
Dulu AKU LALAI DI HARI PAGI,
Karena BETA LENGAH DI MASA MUDA yang masih suka bermalas-malasan
Hingga KINI HIDUP menjadi MERACUN HATI tak bisa berbuat apa-apa lagi
Sudah MISKIN ILMU, MISKIN HARTA pula
Namun AH, APA GUNA KUSESALKAN,
Karena MENYESAL TUA itu TIADA BERGUNA,
HANYA MENAMBAH LUKA SUKMA di hati
KEPADA YANG MUDA KUHARAPKAN,
Untuk ATUR BARISAN DI HARI PAGI,
MENUJU KEARAH PADANG BAKTI.
(ALY HASJMY)
  Parafrasa Bebas
                     Puisi meyesal karya Ali Hasjmi mengisahkan seseorang yang menyesali masa mudanya tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Ia kurang hati-hati dan bermalas-malasan waktu muda dulu.Kini di hari tuanya, ia merasa miskin ilmu dan miskin harta, tidak berilmu dan tidak punya harta apa-apa. Ia merasa tidak ada guna menyesali diri. Akan tetapi, ia tidak berhenti dalam sesalnya.Ia berusaha bangkit dan mengajak generasi muda untuk merencanakan segala sesuatu dari sekarang menuju kearah tempat yang lebih baik (tempat yang dihormati).
Contoh puisi
Gadis Peminta-minta
Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang.
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katerdal
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal
Jiw begitu murni, terlalu murni
Untuk dapat membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu tak ada yang punya
Dan kotaku, oh kotaku          
Hidupnya tak lagi punya tanda
                         (Toto Sudarto Bachtiar, suara, 1950 )
A.   Mencari Arti kata sulit
Kekal : abadi
Duka :sedih
Tengadah : melihat keatas/ berdoa/ minta
Merah jambu: sore hari
Melulur : meluncur masuk dengan mudah
Sosok : rupa/ bentuk/ wujud
Angan-angan: pikiran/ ingatan/ cita-cita
Kemayaan: hal keadaan hanya tampaknya ada, tetapi nyatanya tidak ada hanya ada dalam angan-angan atau khayalan.
Menara : bangunan yang tinggi
Katerdal : gereja besar tempat kedudukan resmi
B.   Parafrasa terikat
Setiap kita bertemu dengan gadis kecil berkaleng kecil aku merasa iba padanya
Setiap Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka dalam menghadapi kenyataan hidup
Mereka Tengadah padaku pada bulan merah jambu saat itu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa kalau gadis kecil berkaleng kecil tidak ada
Rasanya Ingin aku ikut dengan gadis kecil berkaleng kecil itu
Mereka Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok tanpa rasa takut
Mereka Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan yang tak kan pernah ada
Hanya Gembira dari kemayaan riang.
Namun Duniamu yang lebih tinggi dari menara katerdal
Meskipun Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal
Jiwamu begitu murni, terlalu murni
Untuk dapat membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil dunia ini terasa sepi
Bagaikan Bulan di atas itu tak ada yang punya
Dan di kotaku, oh kotaku      
Seperti Hidupnya tak lagi punya tanda
C.   Parafrasa bebas
                         Puisi Gadis kecil berkaleng kecil diatas pengungkapan seorang penyair bahwa Setiap kita bertemu dengan gadis kecil yang membawa kaleng kecil, senyuman mereka terlalu abadi untuk kita kenal, penyair merasa terharu dan sedih jika melihat mereka saat meminta minta pada kita saat waktu sore hari itu, namun jika tidak ada mereka kota ini terasa hilang tanpa jiwa. Ingin rasanya  ikut dengan gadis kecil berkaleng kecil itu, sampai pulang ke bawah jembatan, tubuh mereka meluncur masuk dengan mudah tanpa rasa takut ataupun kesusahan. Mereka hanya bisa berkhayal dari kehidupan yang mewah dengan kegembiraan yang hanya khayalan yang nyatanya tidak ada. Namun mereka derajatnya lebih tinggi dari bangunan yang tinggi. Meskipun mereka selalu berlintas lintas di air kotor yang begitu mereka hafal, jiwa mereka tetap suci dan terlalu suci untuk dapat membagi duka kita. Kalau mereka mati, bagaikan bulan diatas tak ada yang punya, dan kota kita menjadi sepi tanpa kehadiran mereka seperti tiada kehidupan yang berarti.   
Contoh Memparafrasakan puisi
Doa
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
Mengingat kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintuMu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
A.    Mencari Arti kata yang sulit
Termangu : diam
Cayamu : sinar atau cahaya
Suci : bersih
Kerdip : sebentar kelihatan padam, sebentar menyala lagi
Kelam : agak gelap atau kurang terang
Sunyi : sepi
Bentuk : sosok, wujud
Remuk : hancur
Kerdip lilin di dalam kelam sunyi : sesuatu sangat berarti
Aku mengembara di negeri asing : pengakuan penyair akan dosa-dosanya, sehingga ia menjadi ”orang asing” bagi dirinya sendiri.
DipintuMu aku mengetuk, aku tidak bisa berpaling : mengungkapkan tekad bulat penyair yang menyadari bahwa jalan Tuhanlah yang menjadi pilihannya. Ia tidak akan berpaling lagi, apapun yang terjadi.
B.    Menyisipkan kata pada puisi
        Doa
Tuhanku aku mohon ampunanMu
diDalam aku termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biarpun susah sungguh  menghadapi kenyataan hidup
Aku tetap Mengingat kau penuh seluruh
Dengan cayaMu panas suci
meskipun tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Engkau sangatlah berarti
Tuhanku yang Maha Esa
Aku seperti hilang bentuk
Terasa Remuk tubuhku
Tuhanku Yang Maha Kuasa
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku Yang Maha Pengampun
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintuMu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling apapun yang terjadi
C.    Parafrasa bebas
                Puisi diatas mengisahkan seseorang yang sedang termangu, ia tetap menyebut nama Tuhannya,  Ia mengingat atas kesalahan dan dosa-dosa yang ia perbuat . Dia berusaha selalu ingat padaNya meskipun susah karena memikirkan urusan dunia.Ia sadar atas kebesaran Tuhan yang penuh cahaya suci, meskipun tinggal kerdip lilin baginya sangatlah berarti.Ia merasa seperti tubuhnya hancur penuh dengan dosa. Ia merasa asing bagi dirinya, Ia bertekad bulat bahwa jalan yang Tuhanlah yang menjadi pilihannya, ia tidak akan berpaling lagi, apa pun yang terjadi.

Minggu, 27 Oktober 2013

SAYANG BANANA_ROIN MIM 21 KAPAS



SAYANG BANANA

Ohh  sayang….
Engkau sangat  mempesona
Sampai  membuatku tertarik
untuk menyatakan cinta kepadamu
ohh sayang….
Dirimu juga yang membuatku bangkit
Bangkit untuk mengejar cintamu
Wahai sayangku
Apakah engkau mengerti perasaanku
Aku yang menginginkamu
Tuk jadi kekasihmu
Aku ingin menyatakan perasaan ini
Apa dengan sesobek kertas
Kamu bisa mengerti dan menerima semua ini
                                Karya:   ROIN MIM 21 KAPAS