ANALISIS PENELITIAN PENTINGNYA
KESADARAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN USIA REMAJA DI MULYOAGUNG
Guru Pembimbing: Marina Noor
Fianti,S.Pd
Disusun oleh:
1.) Alfin hidayatullah (02)
2.) Henny Rosinta (10)
3.) Moralinda Cahyani (14)
4.) Siti Nur Alfiyah (20)
5.) Susi Linda Sari (21)
6.) Widya Firda Fitriani (23)
Kelas XI IPA 1
SMA NEGERI 1 BALEN
Tahun ajaran 2011/2012
HALAMAN
PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN YANG BERJUDUL
ANALISIS PENELITIAN PENTINGNYA
KESADARAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN USIA REMAJA DI MULYOAGUNG
Telah dibaca dan disetujui pada
tanggal 16 November 2011
Bojonegoro, 16 november 2011
Mengetahui mengesahkan
Kepala
SMAN 1 BALEN Guru
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat allah SWT, karena atas izin-Nyalah
kami dapat menyelesaika proposal ini tanpa ada hambatan yang berarti ucapan
terima kasih juga kami sampaikan kepada orang tua, bapak ibu guru khususnya
guru pembimbing serta tak lupa kepada teman – teman yang telah bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses belajar. Proposal
ini masih banyak memiliki kesalahan dan kekurangan oleh karena itu kami sangat
berharap adanya kritikan dan saran positif yang dapat kami gunakan untuk
memperbaiki proposal ini agar lenih
baik.
Kami juga berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amien
Bojonegoro, 16 November 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Akhir – akhir ini sebagian besar anak usia remaja yang
seharusnya sekolah tapi mereka memilih untuk bekerja. Terurtama anak perempuan
yang enggan untuk melanjutkan sekolah. Hal ini disebabkan oleh factor ekonomi, factor
keinginan pribadi, dan factor lingkungan khususnya keluarga. Misalnya ayah dan
ibu yang memiliki kesdarran kurang terhadap oendidikan anaknya.
Sebagian besar orang tua berfikir, bahwa anaknn
perempuan meskipun di sekolahkan setinggi apapun , pada akhirnya jug akan
menjadi seorang ibu rumah tangga dengan kata lain bekerja di dapur. Factor ekonomi
yang semakin lama semakin bertambah tinggi sedang membalit warga masyarakat di pedeesaan
memang selalu dinjadikan alas an bahwa mereka tidak melanjutkan sekolahanaknya.
Anaknya Cuma bisa memendam keinginan skolah . hal inilah yang akan menjadi
bahan penelitian untuk proposal tenteng menyakinkan orang tua akan pentingnya
pendidikan bagi remaja.
1.2
Rumusan masalah
1.
Bagaimana cara meingkatkan kesadaran orang tua
terhadap pendidikan anak usia remaja?
2.
Bagaimana cara mengubah opini warga masyarakat
khususnya di pedesaan bahhwa anak perempuan “ ujung – ujungnya di dapur”?
1.3
Batasan masalah
Masalah yang kam,I batasi dala proposal ini tentang
cara memberikan kesafaran pada orang tua tentang pendidikan di usia remaja
khususnya anak perempuan. Sedangkan tentang factor ekonomi. Factor keingina pribadi, dan factor lingkungan
aka kami melakuan penelitian di desa mulyo agung.
1.4
Tujuan dan manfaat
Tujuan kami membuat proposal ini adalah
1.
Mengetahui cara meningkatkan kesadaran orang tua
terhadap pendidikan anak di usia remaja
2.
opini warga masyarakat khususnya di pedesaan
bahhwa anak perempuan “ ujung – ujungnya di dapur”
manfaat dari
pembuatan proposal ini adalah
1.
kesadaran
orang tua yang dulunya sangat minim terhadap pendidikan anak di usia
remaja akan bertambah
2.
opini warga masyarakat yang cenderung berfikiran negative dan berfikiran
kuno tentang pendidikan bagi remaja putrid akan brerubah menjadi pamikiran yang
positif dan lebih maju.
1.5
Hipotensi
-
Orang tua akan memberikan motivasi kepada
anaknya agar mencari ilmu sebanyak –
banyaknya dan setinggi mungkin yang dapat menentukan masa depan anaknya kelak.
-
Masyarat khususnya di pedesaan akan lebih
mengetahui betapa pentingnya pendidikan bagi remaja baik remaja putra maupun putri.
1.6
Metode penelitian
Metode penelitian yang di guunakan dalam proposal ini
adalah metode kualitatif yaitu metode yang dilakukan dengan cara meminta
pendapat orang lain melalui observasi (pengamatan) di lanjutkan dengan
wawancara dan dengan memperoleh sumber ( artikel dan internet)
1.7
Setting
-
Waktu : 1
minggu
-
Tempat :
di desa mulyoagung
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah suatu usaha sadar da terencana untuk
mewujudkan sarana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengemvbangkan potensi diri untuk memiliki kekuata spiritual agama,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akan serta keterampilan yang di
erliukan dirinya dan masyarakat.
2.2
JENIS – JENIS PENDIDIKAN
1.Pendidikan formal
Pendidikan
formal adalah pendidikan yang dapat di laksanakan secara resmi dan merupakan
pendidikan penting yang harus di jalani setiap orang. Misalnya : sekolah.
2.Pendidikan non formal
pendidikan
non formal adalah jalur pendidikan di luar pandidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan non formal
dapat di hargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui
proses penelitian penyetaraan oleh lembaga yang di tunjuk oloh pemerintah atau
pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan sasaran.
Pendidikan
non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memrlukan layanan
pendidikan yang vberfungsi sebagai pengganti , penambah, dan pelengkap
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjjang hayat. Selain itu
pendidikan non formal juga berfunhsi mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian professional.
Misalnya: adalah pendidikan anak usia didni,
pendidikan keterampilan (kursus) dan pelatihan kerja.
2.3
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT TERHADAP
PENDIDIKAN
Rendahnya
minat orangg tua terhadap pendidikan disebabkan oleh beberapa factor, misalnya factor
pribadi (tingkat kesadaran), factor ekonomi, factor social budaya, dan factor letak
geografis sekolah. Factor social budaya brkaitan dengan kultur masyarakat yang
berupa persepsi atau pandangan, adat istiadat, dan kebiasaan. Peserta didik
selalu melakukan kontrak dengan masyarakat. Pengaruh – pengaruh budaya yang negative
dan salah terhadap dunia pendidikan akan turut berpengaruh terhadap
perkembangan dan pertumbuhan anak. Peserta didik yang bergaul dengan yeman –
temannya yanh tidak sekolah atau putus sekolah akan terpengaruh dengan mereka.
Lingkungan
social budaya masyarakat adalah semua orang orang atau manusia yang dapat
berpengaruh terhadap kahidupan anak. Pengaruh social budaya tersebut dapat di lihat secara langsung
maupun tidak langsung. Pengaruh secara langsung , pengaruh seperti di dalam
pergaulan anak sehari – hari dengan teman sebanyaknya atau orang lain. Sedangkan
pengaruh secara tidak langsung dapat di terjadi malalui jalur informasi,
seperti radio atau televisi.
Anak
– anak yang dibesarkan di kota seperti memiliki pola fikir yang berbeda drngan
anak yang di desa. Pad aumumnya anak yang tinggal di kota lebih bersikap aktif
dan dinamis. Bila dibandingkan dengan anak desa yang selalu statis atau lamban.
Itulah sebabnya perkembangan dan kemajuan anak yang tinggal di kota jauh lebih
pesat dari pada anak yang tinggal di desa.
Rendahnya
minat untuk melanjiutkan sekolah memiliki imbas yang cukup besar. Hal ini
sering terjadi di desa atau pelosok – pelosok daerah yang tergolong
terpencil. Ini trerjadi karena masih
banyak masyarakat yamh kurang menyadari penringnya pendidikan. Meskipun pemerintah
telah memberikan sosialisasi tentang pendidikan , tetapi masih ada sebagian
anak terpaksa tidak bisa melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Kondisi
ini terjadi karena masih banyak masyarakat yang kurang menyadari pentingnya
pendidikan.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Meskipun sekarang sedang dalam situasi krisis yang mungkin berakibat pada penurunan anggaran pembangunan nasional, namun alokasi anggaran pendidikan seyogianya tak sampai berkurang. Kita menyadari bahwa pembangunan pendidikan di Indonesia jauh tertinggal di belakang dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur. Selama tiga dasawarsa prioritas utama pembangunan nasional masih bertumpu pada pembangunan fisik, mengalahkan bidang pendidikan yang memiliki arti dan bersifat strategis serta dapat memperbaiki kehidupan negara ini. Untuk itu sudah seharusnya kita menggeser skala prioritas utama pembangunan nasional dengna menempatkan pendidikan sebagai hal yang utama.
Pendidikan tidak dapat dilihat dalam waktu yang singkat namun investasi pendidikan itu berlangsung sangat lama. Namun demikian jika kita tidak mulai membenahi pendidikan nasional sejak sekarang, maka sumber daya manusia kita akan jauh tertinggal dari negara lain dan hal tersebut sangat merugikan. Setidaknya kita menyadari sepenuhnya pendidikan merupakan agenda penting dan strategis, bukan hanya meningkatkan kualitas bangsa, melainkan juga mendorong kemajuan seluruh masyarakat. Karena itu, seluruh komponen bangsa harus mempunyai komitmen bersama untuk membangun pendidikan. Membangun pendidikan menjadi lebih penting lagi terutama dalam menyongsong milenium ketiga, yang ditandai oleh arus globalisasi yang menuntut daya saing tinggi. Karena itu, menyiapkan sumber daya menusia yang berkualitas, melalui upaya meningkatkan mutu pendidikan, merupakan suatu yang mutlak untuk membangun negara ini agar lebih memilki kompeten di dunia internasional.
Daftar pustaka:
1)
http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan.
di akses 19 november 2011
2)
http://k-pendidikan.blogspot.com/2009/11/jenis-pendidikan.
di akses 19 november 2011
3)
Dalyono.2008.psikologpendidikan.jakarta: rineka
cipta
Lonline, ( http://tarmiziwordpress.com/2010/03/01/factor-sosialbudaya-penyebab-rendahnya-minat-terhadap-pendidikan
)di akses 22 november 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar